Komponen - Komponen Neraca
Pembayaran
Neraca pembayaran dibagi menjadi tiga, yaitu current account
(transaksi berjalan), capital account (transaksi modal), dan monetary account
(neraca lalulintas moneter).
a. Current Account,
a. Current Account,
Current Account adalah semua transaksi barang dan jasa yang
dicatat dalam neraca perdagangan, jika neraca transfer tidak ada atau nol.
Adapun komponen yang ada dalam current account adalah sebagai berikut.
-
Neraca perdagangan barang
(visible trade), yang terdiri atas barang-barang dan emas tidak
moneter.
-
Neraca jasa (invisible
trade), yaitu pembayaran imbalan terhadap pemakaian faktor-faktor
produksi yang terdiri atas ongkos pengang kutan dan asuransi, hasil turisme,
pendapatan modal, pemerintah, pos dan telekomunikasi, serta jasa-jasa lainnya
termasuk pembayaran bunga utang.
-
Neraca non-balas jasa (transfer payment).
Neraca ini digunakan untuk mencatat transaksi yang bukan merupakan balas jasa.
Sebagai contoh, apabila Indonesia memberikan atau menerima hibah, maka akan
dicatat dalam neraca non-balas jasa.
Transaksi berjalan yang surplus menunjukkan bahwa pada neraca
perdagangan jumlah ekspor lebih besar daripada impor. Sebaliknya, jika neraca
perdagangan defisit berarti impor lebih besar daripada ekspor.
b. Capital Account,
b. Capital Account,
Hal-hal yang termasuk ke dalam transaksi capital account,
yaitu semua catatan yang berisi transaksi modal sebagai berikut.
Sektor publik, yang meliputi:
-
penerimaan pinjaman dan bantuan;
-
pelunasan pinjaman.
Sektor swasta, yang meliputi:
-
penanaman modal langsung
-
investasi portofolio.
c. Monetary Account,
Monetary account adalah
perubahan cadangan devisa berdasarkan transaksi arus devisa yang masuk dan
keluar suatu negara dalam suatu periode tertentu yang dicatat oleh bank
sentral.
1.
akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan
pariwisata terhadap Neraca Pembayaran suatu negara
Akibat-akibat tersebut adalah :
-
Pariwisata
menurunkan defisit yang dialami negara.
-
Pariwisata
menurunkan surplus pembayaran negara.
-
Pariwisata
menambah jumlah surplus neraca pembayaran negara.
-
Pariwisata
menambah defisit yang dialami negara.
Tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi
defisit Neraca Wisatawan
Keadaan defisit pada neraca wisatawan secara teoritis
dapat ditanggulangi dengan cara mengusahakan terciptanya keseimbangan dan,
apabila memungkinkan, terciptanya kondisi surplus. Defisit neraca wisatawan
dapat terlihat secara nyata disebabkan oleh lebih banyak jumlah wisatawan daari
negaranya yang berwisata ke luar negeri dibandingkan dengan jumlah wisatawan
asing datang berwisata ke negaranya. Cara yang ditempuh kebanyakan negara
adalah meningkatkan in going
tourist dan menghambat meningkatnya out going tourist bagi
penduduk warga negaranya. Hal tersebut memang cara yang ampuh untuk
menanggulanginya. Namun, pertanyaan yang muncul berikutnya adalah bagaimana
cara untuk menghambat meningkatnya jumlah out
going tourist?
Indonesia merupakan negara dengan pesona wisata yang luar
biasa. Segala jenis wisata tersedia lengkap di sini mulai dari wisata budaya,
wisata petualang, hingga wisata belanja serta wisata spa. Namun jumlah
wisatawan yang berasal dari Indonesia lebih menyukai berwisata ke luar negeri.
Hal ini disebabkan harga tiket yang relatif lebih murah apabila ke luar negeri
dibanding ke dalam negeri, seperti Jakarta-Thailand dibandingkan dengan
Jakarta-Makassar. Selain itu juga minimnya promosi wisata dalam negeri. Seperti
yang kita tahu bahwa masyarakat Indonesia sudah bergantung kepadagadget seperti
televisi, handphone, tablet, serta laptop.
Demand akan kebutuhan informasi melalui media elektronik seperti ini
terus meningkat. Namun, minimnya iklan-iklan mengenai daerah tujuan wisata di
Indonesia patut untuk disayangkan. Padahal peluang untuk menerobos masuk
melalui media elektronik ini merupakan suatu peluang yang sangat sayang untuk
dilewatkan. Mirisnya lebih banyak iklan produk luar negeri dan paket wisata ke
luar negeri yang marak bertebaran di media elektronik tersebut, seperti iklan
promo tiket pesawat maskapai penerbanganAirAsia ke Thailand.
Pihak insan pariwisata harus lebih memperkuat ikatan
dengan pers dan dunia periklanan. Karena menurut saya, media periklanan melalui
elektronik akan lebih efektif karena media tersebut sudah seperti oksigen bagi
masyarakat kita, "gak bisa hidup kalau gak buka internet".
Tidak hanya satu sisi, kita juga harus melihat sisi wisatawan mancanegara yang
datang. Meski kita berusaha meningkatkan jumlah perputaran wisatawan nusantara,
namun tak bisa dipungkiri bahwa pasti ada penduduk Indonesia yang berwisata ke
luar negeri. Apabila insan pariwisata hanya berfokus pada meningkatkan jumlah
wisatawan nusantara namun tidak memperhatikan jumlah kedatangan wisatawan
mancanegara, hal tersebut tidak akan berjalan efektif untuk mengurangi defisit
neraca wisatawan bahkan bisa dikatakan mustahil untuk menciptakan surplus neaca
wisatawan.
Kembali saya menyarankan insan pariwisata Indonesia harus
lebih meningkatkan sisi promosi, diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan
dan fasilitas serta saran dan prasana di daerah tujuan wisata di Indonesia.
Untuk hal promosi, kita boleh berguru pada negara tetangga, Malaysia, yang jeli
melihat peluang. Mengapa saya katakan seperti itu? Sebagai contoh, Malaysia
merupakan sponsor Liga Inggris, ajang sepak bola bergengsi yang ditonton
penggila bola seluruh dunia. Disetiap siaran langsung pertandingan tersebut,
terdapat umbul-umbul atau banner "Visit
Malaysia Truly Asia". Ketika commercial
break, diputarkan iklan pariwisata Malaysia. Ketika hal tersebut berlangsung,
milyaran mata dari seluruh penjuru dunia melihat iklan tersebut, dan disiarkan
ketika pertandingan bergengsi internasional berlangsung. Hal ini tentu
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumalah wisatawan mancanegara yang
datang ke Malaysia. Indonesia seharusnya lebih berani untuk menyajikan
iklan-iklan pariwisata di dunia internasional dengan memperhatikan faktor timing, sehingga iklan-iklan
tersebut muncul pada saat prime
time dan dapat memberikan imbas yang signifikan.
1. Neraca Wisatawan
Score: 100, its exellent.!
BalasHapus