TAHAP- TAHAP
MENDISIPLINKAN KARYAWAN
Menegur adalah proses pendisiplinan
yang harus dilalui untuk menjaga keteraturan kerja. Berikut tahap – tahap dalam
proses mendisiplinkan karyawan:
·
Jangan
menegur tanpa persiapan.
Anda harus memiliki alasan dan informasi yang akurat. Tanpa itu, anda akan dianggap berlaku semena-mena. Segera setelah anda mendapatkannya, tentukan waktu dan tempat untuk membahas masalah ini. Namun jangan mencari-cari kesalahan orang lain hanya karena anda merasa ingin menegur.
Anda harus memiliki alasan dan informasi yang akurat. Tanpa itu, anda akan dianggap berlaku semena-mena. Segera setelah anda mendapatkannya, tentukan waktu dan tempat untuk membahas masalah ini. Namun jangan mencari-cari kesalahan orang lain hanya karena anda merasa ingin menegur.
·
Tegur
segera setelah terjadinya pelanggaran
Tempalah besi selagi
panas". Jangan habiskan waktu untuk mencari semua bukti. Ini bukan sidang
pengadilan yang mengancam pesakitan masuk penjara. Asal anda memiliki alasan
dan informasi yang akurat, ditambah keyakinan diri, maka sudah cukup untuk
menegur. Tugas anda adalah meluruskan perilaku.
·
Lakukan
secara pribadi.
Jangan wakilkan pada orang lain. Berbicaralah empat mata. Dari pribadi ke pribadi, namun jangan masukkan ke dalam hati. Pilihlah tempat yang melindungi privacy. Bersikaplah profesional. Jangan buat ia merasa dipermalukan di depan orang lain.
Jangan wakilkan pada orang lain. Berbicaralah empat mata. Dari pribadi ke pribadi, namun jangan masukkan ke dalam hati. Pilihlah tempat yang melindungi privacy. Bersikaplah profesional. Jangan buat ia merasa dipermalukan di depan orang lain.
·
Berikan
teguran dalam keadaan tenang.
Tenangkan diri anda. Jangan menegur dalam keadaan penuh emosi. Kemarahan malah bisa memperburuk keadaan. Orang akan lebih mempercayai anda bila mereka merasa anda sedang berusaha menolong.
Tenangkan diri anda. Jangan menegur dalam keadaan penuh emosi. Kemarahan malah bisa memperburuk keadaan. Orang akan lebih mempercayai anda bila mereka merasa anda sedang berusaha menolong.
·
Fokuskan
pada persoalan.
Bahas perilakunya, bukan orangnya. Sebagai contoh, jangan katakan, "Kamu terlambat lagi. Kamu malas." Namun katakan, "Keterlambatan anda sungguh tak bisa diterima." Selain itu, jangan campur adukkan dengan hal-hal lain yang tak anda sukai dari orang itu. Fokuskan pada kesalahannya saat itu. Tak perlu mengungkit-ungkit yang sudah lampau. Ini bisa memberi kesan anda seorang pendendam.
Bahas perilakunya, bukan orangnya. Sebagai contoh, jangan katakan, "Kamu terlambat lagi. Kamu malas." Namun katakan, "Keterlambatan anda sungguh tak bisa diterima." Selain itu, jangan campur adukkan dengan hal-hal lain yang tak anda sukai dari orang itu. Fokuskan pada kesalahannya saat itu. Tak perlu mengungkit-ungkit yang sudah lampau. Ini bisa memberi kesan anda seorang pendendam.
·
Berilah
kesempatan pada mereka untuk mengutarakan persoalannya.
Galilah inti permasalahannya. Dengarkan baik-baik agar anda bisa mencari pemecahan bagi dirinya. Sekali lagi, tunjukkan sikap untuk menolong mereka, bukan menghukum mereka.
Galilah inti permasalahannya. Dengarkan baik-baik agar anda bisa mencari pemecahan bagi dirinya. Sekali lagi, tunjukkan sikap untuk menolong mereka, bukan menghukum mereka.
·
Sampaikan
apa yang anda inginkan dan nasehat.
Orang perlu jalan keluar. Jangan cuma menegur, berikan nasehat dan upaya perbaikan. Beritahu apa yang anda inginkan. Jangan biarkan mereka melakukan kesalahan lagi hanya karena mereka tak tahu apa keinginan anda.
Orang perlu jalan keluar. Jangan cuma menegur, berikan nasehat dan upaya perbaikan. Beritahu apa yang anda inginkan. Jangan biarkan mereka melakukan kesalahan lagi hanya karena mereka tak tahu apa keinginan anda.
·
Buatlah
komitmen perbaikan bersama
Tunjukkan kepercayaan, bahwa anda dan dia bisa memperbaiki keadaan lebih baik. Tentukan batas waktu. Akhiri prosedur pemberian teguran ini dengan salin pengertian dan tak menimbulkan konflik berkepanjangan. Segera lupakan bagian-bagian "keras" yang mungkin terjadi selama pembicaraan. Lebih lanjut, carilah kesempatan agar anda bisa melihat perbaikan yang dilakukan.
Tunjukkan kepercayaan, bahwa anda dan dia bisa memperbaiki keadaan lebih baik. Tentukan batas waktu. Akhiri prosedur pemberian teguran ini dengan salin pengertian dan tak menimbulkan konflik berkepanjangan. Segera lupakan bagian-bagian "keras" yang mungkin terjadi selama pembicaraan. Lebih lanjut, carilah kesempatan agar anda bisa melihat perbaikan yang dilakukan.
·
Tegakkan
peraturan dengan bersikap konsisten, tegas dan adil
Teguran akan berdampak lama bila anda bersikap adil dan tegas pada seluruh karyawan. Bila anda hanya menegur orang-orang tertentu, sedangkan orang lain yang juga melakukan kesalahan mendapat teguran, maka anda akan dicap tidak adil dan pilih kasih.
Teguran akan berdampak lama bila anda bersikap adil dan tegas pada seluruh karyawan. Bila anda hanya menegur orang-orang tertentu, sedangkan orang lain yang juga melakukan kesalahan mendapat teguran, maka anda akan dicap tidak adil dan pilih kasih.
FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DALAM ORGANISASI
1.
Membuat pola
pikir yang modern
Tinggalkan cara
lama dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti mengancam, membujuk,
mengintimidasi, menyalahkan, menyerang keperibadian dan sikap karyawan. Gunakan
pola pikir modern agar kerberhasilan karyawan lebih optimal dengan memberikan
panutan dalam waktu dan usaha, membagi tanggung jawab dengan komunikasi dua
arah dan menemukan kebijaksanaan karyawan dengan memanfaatkan pengetahuan,
keahlian dan pengalamannya.
2. Mengenali manfaat
Manajer
biasanya melompati proses manajemen kinerja karena belum mengerti manfaatnya.
Padahal manajemen kinerja dapat digunakan untuk memastikan bahwa setiap
pekerjaan karyawan berkontribusi bagi sasaran kelompok kerja, sehingga dapat
mengurangi pengawasan, meningkatkan produktivitas dan tindakan
mendokumentasikan masalah maupun penyelesaiannya.
3.
Mengelola kinerja
Penting sekali
untuk merencanakan kinerja dan mengkomunikasikannya berdasarkan pengamatan dan
pengumpulan data yang dimiliki termasuk rintangan dan hambatan yang telah dan
akan dihadapi.
4.
Bekerja
bersama karyawan
Jangan biarkan
karyawan merasa diperintah dalam bekerja. Anggaplah karyawan sebagai
kontributor sejajar dalam proses manajemen kinerja karena mereka adalah peserta
aktif dan antusias dalam menjalankan proses kerja sesuai dengan ketentuan yang
diinformasikan kepadanya.
5. Rencanakan secara tepat dengan sasaran jelas
Perencanaan
yang tepat dan jelas akan membantu karyawan dalam memahami prioritas pekerjaan
penting dan kurang penting.
6.
Satukan
sasaran dengan karyawan
Akan sia-sia
seluruh proses manajemen kinerja apabila misi kelompok tidak dihubungkan dengan
tanggung jawab karyawan. Sebaliknya, pencapaian misi kelompok akan memotivasi
karyawan untuk terus-menerus melakukan peningkatan dan di sisi lain, karyawan
merasakan kepuasan dalam bekerja.
7.
Tentukan
insentif kinerja
Insentif yang
berbeda kepada tiap performa karyawan yang berbeda dapat memacu kinerja
karyawan menjadi lebih baik. Bentuk insentif dapat berupa bonus, kesempatan
mendapat pelatihan, promosi, kenaikan upah dan lain-lain.
8.
Jadilah
orang yang mudah ditemui
Komunikasi dua
arah dapat mengurangi masalah dan membantu penyelesaian masalah dengan lebih
cepat dan tepat sasaran.
9.
Fokuslah
pada komunikasi
Selain itu,
komunikasi membantu dalam membangun relasi dan motivasi bagi karyawan untuk
menciptakan kerja sama yang harmonis.
10. Lakukan tatap muka
Perkembangan
teknologi informasi memang bermanfaat untuk mempercepat dan mempermudah proses
pekerjaan, namun jangan sampai interaksi dengan karyawan menjadi berkurang
apalagi hilang..
11. Jangan lakukan penggolongan
Penggolongan
akan menberikan pengaruh baik dan buruk secara bersamaan kepada karyawan.
Sebagian karyawan akan bekerja lebih baik dan sebagian lainnya akan menjadi
lebih buruk. Untuk itu perlu menambahkan berbagai unsur dalam penggolongan
karywan agar tetap memberikan efek yang positif bagi semua karyawan.
12. Awali tinjauan secara benar
Walaubagaimanapun,
penilaian kinerja karyawan merupakan hal yang tidak menyenangkan. Oleh karena
itu, cinpatakan suasana nyaman, aman, dan pemahaman tentang pentingnya
penilaian karywan bagi organisasi.
13. Kenali sebab
Manajer perlu
mengenali penyebab kinerja karyawan yang tidak maksimal untuk diselesaikan
masalahnya dan dioptimalkan kembali pekerjaanya.
14. Akui keberhasilan
Penghargaan
atas keberhasilan karyawan perlu diperhatikan, diakui, dan dihargai.
15. Gunakan komunikasi yang kooperatif
Bahasa yang
kooperatif akan mengurangi konflik dan perasaan bersalah karyawan dalam
melakukan pekerjaan.
16. Berfokuslah pada perilaku dan hasil
Perilaku
karyawan tidak selalu mempengaruhi kinerja karyawan, arahkanlah perilaku karyawan
kepada kinerja dan produktivitas.
17. Perlakukan konflik dengan apik
Jangan
menggunakan kekuasaan dalam menyelesaikan konflik dengan bawahan, namun,
identifikasilah masalah agar proses pemecahan masalah dapat cepat selesai dan
menemukan jalan keluar yang baik.
18. Gunakan disiplin bertahap
Mendisiplinkan
karyawan berarti membuat karyawan bertanggung jawab terhadap segala tindakannya
dengan menerapkan konsekuansi secara jelas.
19. Kinerja dokumen
Dokumentasi
kinerja karyawan perlu didokumentasikan baik catatan permasalahan kerja maupun
keberhasilannya untuk bahan kajian dan perbaikan bagi karyawan dan atasan.
20. Tingkatkan terus sistem kerja
Sistem kerja
perlu ditingkatkan dan dimodifikasi sesuai dengan tantangan yang dihadapi
selama pekerjaan dilaksanakan. Dan tingkatkan kinerja karyawan.
CONTOH KEDISIPLINAN
DALAM ORGANISASI
- Pada saat rapat semua anggota hadir tepat waktu.
Ketepatan waktu dalam organisasi
merupakan kunci yang paling mendasar yang menentukan kesuksesan organisasi
tersebut.ketepatan waktu merupakan bagian dari kedisiplinan . Ketepatan waktu
juga dapat menentukan kesuksesan acara yang diselenggarakan organisasi
tersebut. Anggota organisasi tersebut juga harus berusaha agar dapat organisai
itu maju.
2.
Ketidak transparan dalam organisasi
Ketidak transparan dalam organisasi
dapat memicu perselisihan antar anggota kelompok.ketidak transparan terjadi
akibat pemegang hak dalam organisasi itu mempunyai sifat yang tidak jujur,dan
juga mempunyai sifat yang mementingkan diri sendiri dan mempunyai sifat egois yang
tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar