Rabu, 04 April 2012

KEDISIPLINAN


TAHAP- TAHAP MENDISIPLINKAN KARYAWAN

Menegur adalah proses pendisiplinan yang harus dilalui untuk menjaga keteraturan kerja. Berikut tahap – tahap dalam proses mendisiplinkan karyawan:
·         Jangan menegur tanpa persiapan.
Anda harus memiliki alasan dan informasi yang akurat. Tanpa itu, anda akan dianggap berlaku semena-mena. Segera setelah anda mendapatkannya, tentukan waktu dan tempat untuk membahas masalah ini. Namun jangan mencari-cari kesalahan orang lain hanya karena anda merasa ingin menegur.

·         Tegur segera setelah terjadinya pelanggaran
Tempalah besi selagi panas". Jangan habiskan waktu untuk mencari semua bukti. Ini bukan sidang pengadilan yang mengancam pesakitan masuk penjara. Asal anda memiliki alasan dan informasi yang akurat, ditambah keyakinan diri, maka sudah cukup untuk menegur. Tugas anda adalah meluruskan perilaku.

·         Lakukan secara pribadi.
Jangan wakilkan pada orang lain. Berbicaralah empat mata. Dari pribadi ke pribadi, namun jangan masukkan ke dalam hati. Pilihlah tempat yang melindungi privacy. Bersikaplah profesional. Jangan buat ia merasa dipermalukan di depan orang lain.

·         Berikan teguran dalam keadaan tenang.
Tenangkan diri anda. Jangan menegur dalam keadaan penuh emosi. Kemarahan malah bisa memperburuk keadaan. Orang akan lebih mempercayai anda bila mereka merasa anda sedang berusaha menolong.

·         Fokuskan pada persoalan.
Bahas perilakunya, bukan orangnya. Sebagai contoh, jangan katakan, "Kamu terlambat lagi. Kamu malas." Namun katakan, "Keterlambatan anda sungguh tak bisa diterima." Selain itu, jangan campur adukkan dengan hal-hal lain yang tak anda sukai dari orang itu. Fokuskan pada kesalahannya saat itu. Tak perlu mengungkit-ungkit yang sudah lampau. Ini bisa memberi kesan anda seorang pendendam.

·         Berilah kesempatan pada mereka untuk mengutarakan persoalannya.
Galilah inti permasalahannya. Dengarkan baik-baik agar anda bisa mencari pemecahan bagi dirinya. Sekali lagi, tunjukkan sikap untuk menolong mereka, bukan menghukum mereka.

·         Sampaikan apa yang anda inginkan dan nasehat.
Orang perlu jalan keluar. Jangan cuma menegur, berikan nasehat dan upaya perbaikan. Beritahu apa yang anda inginkan. Jangan biarkan mereka melakukan kesalahan lagi hanya karena mereka tak tahu apa keinginan anda.

·         Buatlah komitmen perbaikan bersama
Tunjukkan kepercayaan, bahwa anda dan dia bisa memperbaiki keadaan lebih baik. Tentukan batas waktu. Akhiri prosedur pemberian teguran ini dengan salin pengertian dan tak menimbulkan konflik berkepanjangan. Segera lupakan bagian-bagian "keras" yang mungkin terjadi selama pembicaraan. Lebih lanjut, carilah kesempatan agar anda bisa melihat perbaikan yang dilakukan.

·         Tegakkan peraturan dengan bersikap konsisten, tegas dan adil
Teguran akan berdampak lama bila anda bersikap adil dan tegas pada seluruh karyawan. Bila anda hanya menegur orang-orang tertentu, sedangkan orang lain yang juga melakukan kesalahan mendapat teguran, maka anda akan dicap tidak adil dan pilih kasih. 

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DALAM ORGANISASI
1.      Membuat pola pikir yang modern
Tinggalkan cara lama dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti mengancam, membujuk, mengintimidasi, menyalahkan, menyerang keperibadian dan sikap karyawan. Gunakan pola pikir modern agar kerberhasilan karyawan lebih optimal dengan memberikan panutan dalam waktu dan usaha, membagi tanggung jawab dengan komunikasi dua arah dan menemukan kebijaksanaan karyawan dengan memanfaatkan pengetahuan, keahlian dan pengalamannya.
2.      Mengenali manfaat
Manajer biasanya melompati proses manajemen kinerja karena belum mengerti manfaatnya. Padahal manajemen kinerja dapat digunakan untuk memastikan bahwa setiap pekerjaan karyawan berkontribusi bagi sasaran kelompok kerja, sehingga dapat mengurangi pengawasan, meningkatkan produktivitas dan tindakan mendokumentasikan masalah maupun penyelesaiannya.
3.    Mengelola kinerja
Penting sekali untuk merencanakan kinerja dan mengkomunikasikannya berdasarkan pengamatan dan pengumpulan data yang dimiliki termasuk rintangan dan hambatan yang telah dan akan dihadapi.
4.      Bekerja bersama karyawan
Jangan biarkan karyawan merasa diperintah dalam bekerja. Anggaplah karyawan sebagai kontributor sejajar dalam proses manajemen kinerja karena mereka adalah peserta aktif dan antusias dalam menjalankan proses kerja sesuai dengan ketentuan yang diinformasikan kepadanya.
5.      Rencanakan secara tepat dengan sasaran jelas
Perencanaan yang tepat dan jelas akan membantu karyawan dalam memahami prioritas pekerjaan penting dan kurang penting.
6.      Satukan sasaran dengan karyawan
Akan sia-sia seluruh proses manajemen kinerja apabila misi kelompok tidak dihubungkan dengan tanggung jawab karyawan. Sebaliknya, pencapaian misi kelompok akan memotivasi karyawan untuk terus-menerus melakukan peningkatan dan di sisi lain, karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja.
7.      Tentukan insentif kinerja
Insentif yang berbeda kepada tiap performa karyawan yang berbeda dapat memacu kinerja karyawan menjadi lebih baik. Bentuk insentif dapat berupa bonus, kesempatan mendapat pelatihan, promosi, kenaikan upah dan lain-lain.
8.      Jadilah orang yang mudah ditemui
Komunikasi dua arah dapat mengurangi masalah dan membantu penyelesaian masalah dengan lebih cepat dan tepat sasaran.
9.      Fokuslah pada komunikasi
Selain itu, komunikasi membantu dalam membangun relasi dan motivasi bagi karyawan untuk menciptakan kerja sama yang harmonis.
10.  Lakukan tatap muka
Perkembangan teknologi informasi memang bermanfaat untuk mempercepat dan mempermudah proses pekerjaan, namun jangan sampai interaksi dengan karyawan menjadi berkurang apalagi hilang..
11.  Jangan lakukan penggolongan
Penggolongan akan menberikan pengaruh baik dan buruk secara bersamaan kepada karyawan. Sebagian karyawan akan bekerja lebih baik dan sebagian lainnya akan menjadi lebih buruk. Untuk itu perlu menambahkan berbagai unsur dalam penggolongan karywan agar tetap memberikan efek yang positif bagi semua karyawan.
12.  Awali tinjauan secara benar
Walaubagaimanapun, penilaian kinerja karyawan merupakan hal yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu, cinpatakan suasana nyaman, aman, dan pemahaman tentang pentingnya penilaian karywan bagi organisasi.
13.  Kenali sebab
Manajer perlu mengenali penyebab kinerja karyawan yang tidak maksimal untuk diselesaikan masalahnya dan dioptimalkan kembali pekerjaanya.
14.  Akui keberhasilan
Penghargaan atas keberhasilan karyawan perlu diperhatikan, diakui, dan dihargai.
15.  Gunakan komunikasi yang kooperatif
Bahasa yang kooperatif akan mengurangi konflik dan perasaan bersalah karyawan dalam melakukan pekerjaan.
16.  Berfokuslah pada perilaku dan hasil
Perilaku karyawan tidak selalu mempengaruhi kinerja karyawan, arahkanlah perilaku karyawan kepada kinerja dan produktivitas.
17.  Perlakukan konflik dengan apik
Jangan menggunakan kekuasaan dalam menyelesaikan konflik dengan bawahan, namun, identifikasilah masalah agar proses pemecahan masalah dapat cepat selesai dan menemukan jalan keluar yang baik.
18.  Gunakan disiplin bertahap
Mendisiplinkan karyawan berarti membuat karyawan bertanggung jawab terhadap segala tindakannya dengan menerapkan konsekuansi secara jelas.
19.  Kinerja dokumen
Dokumentasi kinerja karyawan perlu didokumentasikan baik catatan permasalahan kerja maupun keberhasilannya untuk bahan kajian dan perbaikan bagi karyawan dan atasan.
20.  Tingkatkan terus sistem kerja
Sistem kerja perlu ditingkatkan dan dimodifikasi sesuai dengan tantangan yang dihadapi selama pekerjaan dilaksanakan. Dan tingkatkan kinerja karyawan.

CONTOH KEDISIPLINAN DALAM ORGANISASI 
  1.  Pada saat rapat semua anggota hadir tepat waktu.
Ketepatan waktu dalam organisasi merupakan kunci yang paling mendasar yang menentukan kesuksesan organisasi tersebut.ketepatan waktu merupakan bagian dari kedisiplinan . Ketepatan waktu juga dapat menentukan kesuksesan acara yang diselenggarakan organisasi tersebut. Anggota organisasi tersebut juga harus berusaha agar dapat organisai itu maju. 
     
    2.       Ketidak transparan dalam organisasi
Ketidak transparan dalam organisasi dapat memicu perselisihan antar anggota kelompok.ketidak transparan terjadi akibat pemegang hak dalam organisasi itu mempunyai sifat yang tidak jujur,dan juga mempunyai sifat yang mementingkan diri sendiri dan mempunyai sifat egois yang tinggi.                                           





Tidak ada komentar:

Posting Komentar